Tak jarang kita menjumpai sebuah kasus dimana saat kita melakukan pembelian barang di sebuah toko swalayan kita mendapatkan potongan harga. Bisanya potongan harga ini kita dapati manakala kita melakukan pembelian diatas jumlah harga nominal yang telah ditentukan sebelumnya oleh toko yang bersangkutan.
Potongan Pembelian
Potongan pembelian bisanya juga kita dapati akibat membayar dalam jangka waktu tertentu. Potongan jenis ini disebut dengan istilah potongan tunai, yang kemudian di dalam akuntansi dicatat pada rekening pembelian.
Pengertian potongan pembelian itu sendiri adalah pengurangan terhadap harga pokok persediaan.
Terdapat setidaknya dua cara untuk mencatat potongan pembelian sebagai pengurangan terhadap harga pokok. Kedua cara tersebut adalah sebagai berikut :
- Pembelian dicatat dengan harga neto
- Pembelian yang dicatat dengan harga neto baik dicatat dengan neto atau bruto.
Contoh Potongan Pembelian Barang
Dalam praktek nya, penerapan metode ini dapat dapat di ilustrasikan sebagai berikut :
Ilustrasi Contoh kasus pertama :
Telah dibeli barang dagang pada tanggal 1 Desember 2018, dengan nominal harga faktur sebesar Rp.500.000,- syarat pembayarannya 2/10, n/30. Perusahaan membayar hutang pada tanggal 10 Desember 2018 sehingga diperoleh potongan pembelian sebesar 2%.
Jawab :
Mencari potongan harga:
2% dari Rp.500.000 adalah Rp.10.000
Jurnal untuk mencatat transaksi yang terjadi adalah sebagai berikut :
1.Pembelian dicatat dengan harga bruto
Namun, apabila perusahaan membayar utang sesudah lewat tanggal 10 Desember 2018, maka perusahaan tidak mendapatkan potongan harga, dan harus membayarkan uang sebesar Rp.500.000,-. Maka dicatat pada jurnal sebagai berikut :
2.Pembelian dicatat dengan harga neto
Dibawah ini adalah cara pencatatan utang dalam akuntansi dengan jumlah neto atau dengan jumlah bruto.
Berikut adalah masing-masing caranya :
Jika pembayaran utang dilakukan setelah tanggal 10 Desember 2018, berarti tidak mendapatkan potongan. Maka jumlah pembayaran utang sebesar Rp.500.000 adalah sebagai berikut :
Itulah tadi penjelasan dari kami mengenai “Pengertian Potongan Pembelian, dan Contoh Penjurnalannya”. Semoga bermanfaat dan menambah wawasan pengetahuan para pembaca setia akuntanonline.com, dan terimakasih sudah berkunjung ^^.
Baca juga :
- Pengertian Buku Besar, Fungsi dan Tujuan dan Contohnya
- Pengertian Buku Besar Pembantu Piutang Perusahaan Dagang
- Contoh soal jurnal Penjualan dan Pembelian
- Beberapa Contoh Gaya Kepemimpinan dalam Perusahaan