Pengertian Konflik – Banyak orang yang ingin mengetahui pengertian konflik. Beberapa tahun terakhir ini, kata konflik memang banyak muncul di masyarakat, baik melalui media cetak maupun media elektronik. Bagi mereka yang awam, kata konflik hanya sebatas dipahami sebagai kejadian di mana dua pihak berseteru karena suatu sebab.
Namun, kata konflik sebenarnya memiliki makna lebih dari itu. Kata ini sendiri sebenarnya berasal dari bahasa Inggris “conflict” di mana artinya adalah perselisihan. Jadi sebenarnya, baik dalam bahasa Indonesia maupun bahasa Inggris, arti kata ini memang merujuk pada proses interaksi sosial antara dua individu yang disertai dengan perlawanan. Ingin tahu lebih dalam tentang arti kata konflik? Di bawah ini Anda akan menemukan penjelasan tentang hal tersebut yang bersumber dari beberapa tokoh terkenal di bidangnya.
Pengertian Konflik Menurut Ilmu Sosiologi dan Beberapa Ahli
Untuk lebih memahami pengertian konflik yang sebenarnya, di bawah ini adalah berbagai penjelasan tentang definisi konflik. Semuanya dipandang dari berbagai sudut yang berbeda dan bersumber dari beberapa ahli sehingga pada akhirnya kita semua bisa paham dengan apa yang dimaksud dengan konflik. Berikut penjelasannya:
1. Menurut Ilmu Sosiologi
Karena konflik merupakan gesekan antara dua individu, maka ilmu sosiologi atau ilmu yang mempelajari tentang perilaku sosial antar individu adalah ilmu yang tepat untuk mendefinisikan konflik. Menurut ilmu sosiologi, konflik adalah sebuah proses sosial di mana dua kelompok sosial atau dua individu berusaha untuk menyingkirkan lawannya demi mendapatkan tujuannya. Proses ini dibarengi dengan perlawanan, ancaman, dan kekerasan. Jadi, menurut ilmu sosiologi, konflik memiliki sifat negatif yang tentu dampaknya tidak baik untuk tiap individu.
2. Menurut Lewis A. Coser
Menurut sosiolog asal Jerman, Lewis A. Coser, konflik memiliki arti sebagai sebuah proses memperjuangkan suatu nilai. Konflik juga merupakan usaha untuk mempertahankan tuntutan dan status. Coser berpendapat jika konflik merupakan bagian dari masyarakat yang tidak akan pernah hilang dan akan selalu ada, bahkan dalam hal-hal terkecil. Hal ini seakan membenarkan jika di mana ada masyarakat, di situ pasti akan ada konflik, meski hanya dalam hal-hal sepele.
3. Menurut Soerjono Soekanto
Soerjono Soekanto merupakan salah satu tokoh di Indonesia yang paling ahli dalam bidang sosiologi dan hukum. Menurut beliau, pengertian konflik adalah suatu keadaan di mana pertentangan terjadi antara dua pihak. Pertentangan ini dilakukan dalam usaha untuk memenuhi tujuan. Menurutnya, konflik pasti dilakukan dengan cara menekan dan menentang lawannya. Hal ini akan terus dilakukan hingga satu pihak berhasil untuk menungguli pihak yang lainnya. Inilah mengapa Soerjono Soekanto menilai konflik memiliki efek negatif.
4. Menurut Stephen P. Robbins
Profesor ahli di Universitas Arizona, Stephen P. Robbins, mendefinisikan konflik sebagai suatu proses sosial yang wajar terjadi di masyarakat. Menurutnya, pengertian konflik adalah gesekan yang terjadi antara dua pihak yang memiliki dia kepentingan berbeda. Dalam konflik, kedua belah pihak akan berusaha untuk saling memberikan dampak negatif pada lawannya. Masing-masing pihak juga akan memberikan perlawanan pada saat terjadi konflik dan hal ini akan terus berlangsung hingga satu pihak atau individu berhasil untuk mendapatkan kepentingannya.
Baca juga:
- Nilai – Nilai Pancasila dalam Kehidupan Sehari-Hari
- Sejarah Pancasila Sebagai Dasar Negara Indonesia
- Contoh Kelompok Sosial yang Ada di Masyarakat
Itu dia tadi penjelasan tentang apa itu konflik. Karena sudah mendapatkan definisinya dari ilmu sosiologi maupun dari para ahli, tentunya saat ini Anda tidak lagi bingung ketika harus menjelaskan pengertian konflik pada orang lain.