Pengertian Harga Pokok Penjualan
Cara Menghitung Harga Pokok Penjualan | Harga pokok penjualan atau yang sering disingkat dengan HPP ialah merupakan salah satu bagian atau salah satu elemen penting dari laporan laba/rugi dalam suatu perusahaan dagang.
Dapat disimpulkan bahwa pengertian dari harga pokok penjualan atau HPP ialah total banyaknya biaya yang telah dikeluarkan untuk mendapatkan barang yang akan dijual atau suatu harga yang didapatkan dari barang yang telah dijual.
Dalam hal ini apa bila suatu perusahaan akan mulai menyusun laporan keuangan terkhusus laba/rugi, maka perusahaan tersebut akan memulainya dengan melakukan perhitungan HPP yang terjadi pada perusahaan selama periode berjalan.
Laporan Arus Kas Metode Langsung dan Tidak Langsung Lengkap Dengan Contoh dan Penjelasanya
Dimana hasil perhitungan HPP yang tepat dan akurat akan mempengaruhi nilai laba yang didapatkan oleh perusahaan atau singkatnya bisa dikatakan semakin tepat suatu perhitungan HPP yang dilakukan pada perusahaan akan menghasilkan laporan laba rugi yang semakin akurat.
Unsur-unsur Pembentuk HPP
Terdapat beberapa unsur dalam perhitungan HPP, adapun beberapa unsur yang harus dipahami dalam perhitungan HPP ini diantara lain adalah persediaan awal, persediaan akhir, biaya-biaya selama proses produksi dan pembelian bersih barang dagang.
Berikut ini adalah penjelasan yang lebih detail mengenai unsur-unsur yang menjadi bahan dalam perhitungan HPP dalam suatu perusahaan.
1. Persediaan Awal Barang Dagang
Persediaan awal barang dagang dapat diartikan sebagai persediaan barang dagang yang ada pada saat awal tahun buku berjalan atau satu periode awal. Nilai dari saldo persediaan awal suatu perusahaan dapat kita lihat dari laporan neraca saldo berjalan atau pada neraca awal perusahaan dan atau laporan neraca tahun sebelumnya.
2. End Inventory atau Persediaan Akhir Barang Dagang
End invenory atau persediaan akhir barang dagang adalah persediaan barang-barang yang ada pada akhir suatu periode perusahaan atau tahun buku berjalan dalam perusahaan.
Saldo ini dapat kita ketahui dari adanya laporan data penyesuaian perusahaan pada akhir periode.
3. Pembelian Bersih
Pembelian bersih merupakan seluruh pembelian barang dagang yang dilakukan perusahaan yang tercatat. Baik berupa pembelian barang secara tunai maupun pembelian barang dagang secara kredit, yang kemudian ditambah dengan biaya angkut pembelian barang, selanjutnya dikurangi dengan adanya potongan pembelian atau retur pembelian yang terjadi.
4. Biaya Bahan Baku
Pengertian bahan baku dapat kita pahami sebagai bahan dasar yang akan digunakan untuk membentuk bagian yang menyeluruh menjadi produksi jadi. Bahan baku dari suatu produk ini dapat diperoleh perusahaan melalui pembelian di pasar lokal, impor atau dari pengelolaan sendiri oleh perusahaan.
Yang masuk dalam biaya bahan baku ini meliputi harga pokok bahan, dimana semua bahan ini dapat kita indentifikasi pada satu jenis produk apabila sudah selesai masa pengerjaan produk tersebut.
Biaya bahan baku ini memiliki pengaruh yang signifikan dari total biaya produksi suatu produk.
[LENGKAP] Pengertian Valuta Asing, Fungsi dan Jenis Valuta Asing
5. Biaya Tenaga Kerja Langsung
Biaya tenaga kerja merupakan hasil dari aktivitas para karyawan untuk mengelola suatu produk. Biaya ini meliputi biaya yang berkaitan dengan upah yang diberikan kepada semua karyawan atau tenaga kerja yang secara langsung ikut serta dalam pembuatan suatu produk, yang hasil kerjanya dapat dilihat langsung dari produk yang dibuatnya serta upah yang diberikan merupakan salah satu bagian yang besar dalam memproduksi produk.
6. Biaya Overhead
Umumnya dalam suatu perusahaan biaya tenaga kerja dan biaya bahan baku merupakan masuk dalam kategori biaya langsung. Sedangkan semua biaya selain dari kedua biaya tersebut adalah biaya produksi tidak langsung.
Istilah biaya tidak langsung ini sama dengan sifat biaya overhead, dimana biaya overhead ini sangat sukar untuk ditelusuri secara langsung terhadap produksi maupun aktivitas-aktivitas pekerjaan.
[LENGKAP] Pengertian Analisis Rasio Keuangan, Macam-Macam Rasio dan Rumus nya
Dimana biaya tidak langsung ini dapat kita kumpulkan dan kemudian dikategorikan kedalam biaya overhrad pabrrik (BOP) dan membutuhkan suatu proses alokasi yang adil yang bertujuan untuk memperhitungkan harga pokok produksi.
Cara Mudah Menghitung Harga Pokok Penjualan (HPP)
Sebenarnya rumus atau cara dari mencari harga pokok penjualan suatu perusahaan dagang sangatlah mudah dan gampang di ingat, yakni:
HPP = Persediaan barang awal – persediaan barang akhir.
Tetapi hal ini akan sedikit ribet bila dipraktekan dalam mencari HPP pada perusahaan manufaktur. Dikarenakan untuk mendapatkan angka yang tepat dan akurat dari HPP kita harus melalui beberapa tahapan, dan berikut ini adalah tahapannya:
Tahap Pertama Menghitung Bahan Baku yang Digunakan
Kita bisa menemukan total biaya bahan baku yang digunakan dalam proses suatu produksi barang dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
Bahan baku yang digunakan = Saldo awal bahan baku + Pembelian bahan baku – saldo akhir bahan baku
Tahap Kedua Menghitung Biaya Produksi
Total biaya produksi suatu barang bisa kita temukan degan cara menggunakan rumus perhitungan berikut ini:
Total biaya produksi = Bahan baku yang digunakan + biaya tenaga kerja langsung + Biaya overhead produksi
Tahap Ketiga Menghitung Harga Pokok Produksi
Untuk mengetahui dari harga pokok suatu produksi barang perusahaan manufaktur dapat menghitungnya dengan menggunakan rumus berikut ini:
Harga Pokok Produksi = Total biaya produksi + Saldo Awal persediaan barang dalam proses produksi – saldo akhir persediaan barang dalam proses produksi
Tahap Keempat
Adalah tahap terakhir yakni tahap menghitung harga pokok penjualan atau HPP, rumus nya sebagai berikut:
HPP = Harga pokok produksi + Persediaan Barang awal – Persediaan barang akhir
Contoh Menghitung HPP
Berikut ini kami akan berikan sedikit contoh ulasan soal cara menghitung HPP, pada perusahaan PT. Karya Anak Bangsa yang bergerak dibidang manufaktur pembuatan spare part mobil. Pada bulan Desember, PT. Karya Anak Bangsa mempunyai persediaan bahan baku mentah sebesar Rp.50.000.000,- bahan setengah jadi Rp.100.000.000,- dan masih memiliki persediaan spare part siap jual sebesar Rp.150.000.000,-. Untuk proses produksi spare part di bulan Desember, PT. Karya Anak Bangsa membeli persediaan bahan baku sebesar Rp.750.000.000, dengan beban biaya pengiriman sebesar Rp.20.000.000, dan selama proses produksi terdapat biaya pemeliharaan mesin sebesar Rp.10.000.000. Pada akhir bulan Desember terdapat sisa penggunaan bahan baku mentah sebesar Rp.80.000.000, sisa bahan setengah jadi Rp.10.000.000, dan sisa spare part siap jual sebesar Rp.25.000.000.
Pengertian Kebutuhan Primer, Sekunder, Tersier Beserta Dengan Contohnya
Pertanyaannya berapakah harga pokok penjualan atau HPP dari perusahaan PT. Karya Anak Bangsa?
Melihat contoh soal yang ada diatas, kita mengetahui bahwa PT. Karya Anak Bangsa merupakan perusahaan manufaktur yang bergerak dalam pembuatan spare part atau suku cadang mobil. Maka untuk mendapatkan HPP atau harga pokok penjualan dari perusahaan tersebut kita menggunakan 4 tahapan rumus yang sudah ada.
Dan berikut ini adalah cara menemukan HPP pada PT. Karya Anak Bangsa.
Diketahui:
Saldo awal bahan baku (SABB)= Rp.50.000.000,-
Pembelian Bahan Baku (PBB)= Rp.750.000.000+20.000.000 =Rp.770.000.000
Sado akhir bahan baku (SAKBB)=Rp.80.000.000
Saldo awal persediaan barang Rp.100.000.000
Sisa bahan setengah jadi Rp.10.000.000,-
Sisa spare part siap jual Rp.25.000.000
Cara mengerjakan:
Menghitung bahan baku yang digunakan = SABB+PBB-SAKBB
Menghitung bahan baku yang digunakan =50.000.000+770.000.000-80.000.000
Menghitung bahan baku yang digunakan=740.000.000
Menghitung biaya Produksi = bahan baku yang digunakan + biaya tenaga kerja langsung + biaya overhead
740.000.000+10.000.000= 750.000.000
Menghitung harga pokok produksi = total biaya produksi+saldo awal persediaan barang dalam proses produksi-saldo akhir persediaan barang dalam proses produksi
750.000.000+100.000.000-10.000.000= 840.000.000
Menghitung HPP = harga pokok produksi+persediaan barang awal-persediaan barang akhir
840.000.000+150.000.000-25.000.000 = 965.000.000
Jadi HPP dari PT. Karya Anak Bangsa pada bulan Desember adalah Rp.940.000.000
Demikianlah dari kami mengenai penjelasan “Cara Mudah Menghitung Harga Pokok Penjualan”, semoga bermanfaat dan membantu, jangan lupa bagikan artikel ini bila dirasa sangat membantu anda. Dan terimakasih telah berkunjung di akuntanonline.com.
Baca juga:
- [LENGKAP] Pengertian, Contoh, Serta Ciri-ciri Dari Pasar Monopolistik
- [LENGKAP] Pengertian Pasar Uang, Fungsi, dan Instrumen Pasar Uang
- [LENGKAP PENGERTIAN] Ciri dan Karakteristik Perusahaan Dagang
- Contoh Surat Keterangan Kerja Yang Baik dan Benar
- Contoh Surat Penawaran Yang Benar Dan Baik
SEO Consultan: M Randy YP